Viralnya Doktrin Soteriologi oleh Penganut Kristen Progresif, Penyuluh Agama Kristen Memperkuat Pendalaman Alkitab kepada Mahasiswa Kristen Politeknik Perikanan Negeri Tual

Kristen Berita Satker 26 April 2024 3916 kali Viralnya Doktrin Soteriologi oleh Penganut Kristen Progresif, Penyuluh Agama Kristen Memperkuat Pendalaman Alkitab kepada Mahasiswa Kristen Politeknik Perikanan Negeri Tual

Langgur (Inmas) – Penyuluh Agama Kristen, Helena Laipeny, S. Th melakukan bimbingan rohani dan pendalaman Alkitab bagi Mahasiswa Kristen Politeknik Perikanan Negeri Tual yang berlokasi di Desa Sathean hari Jumat, 26/04/2024.

Ibadah Persekutuan Mahasiswa Kristen Politeknik Perikanan Negeri Tual (PMKP) bertempat di ruang kuliah Manajemen Rekayasa Pengolahan Hasil Perikanan (MRPHP). Walaupun tidak semua pengurus dan anggota PMKP hadir karena sebagian besar masih mengikuti proses perkuliahan, pembinaan berlangsung dengan baik. Sebelum memulai kegiatan, Penyuluh mengadakan ice breaking tujuannya agar mencairkan suasana, membuat suasana menjadi menyenangkan mengingat mahasiswa yang hadir sudah kelelahan dan jenuh dengan aktivitas perkuliahan. Ice breaking ini berbentuk games dimana Penyuluh menyediakan kertas hvs dengan aturan games, semua kaki mahasiswa harus menginjak tanpa ada kaki lain yang menyentuh lantai. Artinya mereka harus mampu bekerja sama sehingga tidak ada kaki yang keluar dari batas kertas hvs. Selain kerjasama tim, games ini bertujuan untuk mengembalikan fokus konsetrasi mereka.

Setelah situasi kelas menjadi riuh dan mahasiswa kembali bersemangat. Penyuluh melanjutkan bimbingan dan pendalaman Alkitab. Judul materi yang diangkat ialah “Kasih Karunia.” Kasih karunia memiliki pengertian pemberian secara cuma-cuma kepada pihak lain dari pemberi tanda adanya usaha atau utang budi dari pihak penerima. Artinya bahwa pemberian ini bukan bonus tapi pemberian berdasarkan kasih karunia/anugerah. Seperti tertulis dalam nats yang kita baca hari ini di dalam Efesus 2:8 bahwa manusia diselamatkan dari hukuman dosa bukan karena hasil usaha dari manusia itu sendiri malainkan pemberian Allah secara cuma-cuma.

 

Menyoroti viralnya suatu pergerakan yang menamakan dirinya Kristen Progresif beberapa waktu lalu, memberikan reaksi yang begitu keras dari beberapa para teolog Kristen. Pasalnya pengajaran mengenai doktrin keselamatan dari Kristen Progresif berbeda dengan doktrin keselamatan yang diyakini oleh Kristen pada umumnya. Kristen Progresif sendiri adalah sebuah gerakan yang menekankan bahwa kehadiran di gereja bukanlah syarat utama menjadi Kristen, namun yang terpenting adalah keadaan hati.

Penting bagi mahasiswa Kristen untuk mengerti hal ini sehingga mereka mampu mempertanggungjawabkan iman mereka. Metode penyuluhan kali ini berupa ceramah dan dialog sehingga Penyuluh bisa mengukur seberapa jauh pemahaman mereka terhadap doktrin soteriologi. (HL)