Penyuluhan Rohani Berbasis Kreatifitas oleh Penyuluh Agama Kristen

Kristen Berita Satker 12 September 2024 117 kali Penyuluhan Rohani Berbasis Kreatifitas oleh Penyuluh Agama Kristen Pembuatan bingkai foto bersama anggota kelompok binaan

Langgur, Inmas, 12/09/2024. Sebuah kegiatan penyuluhan rohani berbasis kreativitas dilaksanakan di Desa Wab, Kecamatan Hoat Soarbai, Kabupaten Maluku Tenggara. Kegiatan ini dipandu oleh Wasti Endomina Madubun, S.Th, seorang penyuluh agama Kristen dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tenggara pada hari Rabu, 11/09/2024.

Kegiatan  ini dihadiri oleh 10 remaja berusia 13 tahun yang menjadi peserta dalam kegiatan pembuatan bingkai foto dari bahan dasar karton. Dalam suasana yang penuh keakraban, Madubun memandu para peserta dalam setiap tahapan, mulai dari pemilihan desain hingga proses penyelesaian bingkai foto yang unik. “Dengan kegiatan ini, saya berharap anak-anak dapat mengekspresikan diri mereka melalui seni dan juga lebih mengenal nilai-nilai rohani yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Madubun. 

Para peserta terlihat antusias dan aktif berpartisipasi, saling berbagi ide dan kreativitas mereka. Hasil karya bingkai foto tersebut nantinya akan dipajang di rumah masing-masing sebagai simbol kreativitas dan pengalaman mereka selama penyuluhan. Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari orang tua dan warga setempat, yang melihat inisiatif ini sebagai langkah baik dalam membimbing generasi muda di Desa Wab.  

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kreatif para remaja, tetapi juga untuk memberikan mereka kesempatan berinteraksi dan memperdalam rasa kebersamaan dalam suasana yang menyenangkan. Dalam penyuluhan tersebut, Madubun menjelaskan pentingnya kreativitas dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana seni dan kerajinan dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. 

Para peserta tampak sangat menikmati proses pembuatan bingkai foto mereka, seraya belajar mengenai nilai-nilai rohani yang dapat diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan mental dan spiritual remaja di desa tersebut, serta memperkuat ikatan sosial di antara mereka. 

Diharapkan juga, kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala untuk terus menumbuhkan kreativitas dan semangat positif di kalangan generasi muda. Dengan adanya penyuluhan rohani berbasis kreativitas ini, diharapkan para remaja dapat menggali potensi diri mereka lebih dalam dan menjadi individu yang tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat. (Athy Madu).