Penyuluh Agama Kristen, Wasti Endomina Madubun, S.Th Menggelar Kegiatan Penyuluhan Rohani Berbasis Seni Musik Tradisional Bagi Anak Remaja Desa Wab

Kristen Berita Satker 18 September 2024 71 kali Penyuluh Agama Kristen, Wasti Endomina Madubun, S.Th Menggelar Kegiatan Penyuluhan Rohani Berbasis Seni Musik Tradisional  Bagi Anak Remaja Desa Wab Foto bersama anggota binaan

Langgur, Inmas, 19/09/2024 – Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan spiritual anak-anak remaja, penyuluh agama Kristen dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tenggara, Wasti Endomina Madubun, S.Th, mengadakan penyuluhan rohani berbasis seni musik.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18/09/2024, bertempat di rumah Bapak Alberth Efruan, di Desa Wab, Kecamatan Hoat Soarbay, dan dihadiri oleh 15 anak remaja berusia 13 tahun yang menjadi peserta dalam kegiatan ini. Kegiatan penyuluhan ini mengambil tema "Musik Tradisional Dalam Konteks Spiritual" dengan landasan firman Tuhan dari kitab 2 Tawarikh 5:13 dengan fokus pada penggunaan alat musik tradisional, yakni Jukulele.

Dalam kegiatan ini, Madubun membaginya dalam dua sesi, yakni sesi yang pertama adalah Teori, dimana dalam sesi ini peserta diberi penjelasan tentang arti nama Jukulele serta pengenalan beberapa kunci nada. Dan sesi kedua adalah Praktek, Dimana sesi ini memberi ruang bagi remaja untuk mengaplikasikan kunci nada yang sudah diajarkan.

Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya belajar tentang alat musik, tetapi juga bagaimana seni musik dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Madubun mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi anak-anak remaja dan memberikan mereka pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya musik dalam kehidupan Rohani dengan memanfaatkan alat music tradisional yang ada, salah satunya adalah Jukulele. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang alat musik tradisional, tetapi juga untuk memperkuat iman dan kebersamaan di antara anak-anak remaja di desa Wab serta dapat memotivasi remaja untuk lebih mengenal dan mencintai alat musik tradisional, sekaligus memperkuat karakter spiritual mereka melalui seni.

Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi penyuluhan, dan banyak dari mereka yang berkomitmen untuk mempelajari dan bermain alat music Jukulele lebih lanjut. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan remaja dapat lebih menghargai warisan budaya dan spiritualitas yang ada di sekitar mereka. (Athy Madu).