Penyuluh Agama Kristen, Marina Rumkeny, S.Ag, Menekankan Pengtinya Etika Bergaul yang Harus Remaja Terapkan dalam Berinteraksi dengan Kaum Disabilitas

Kristen Berita Satker 03 Mei 2024 81 kali Penyuluh Agama Kristen, Marina Rumkeny, S.Ag, Menekankan Pengtinya Etika Bergaul yang Harus Remaja Terapkan dalam Berinteraksi dengan Kaum Disabilitas

Langgur – Penyuluh Agama Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tenggara, Ibu Marina Rumkeny, S.Ag melaksanakan bimbingan rohani untuk siswa/I kelas X di SMK Siwa Lima Santo Josep Langgur, Jumat 3/5/2024

Bimbingan rohani ini dilaksanakan rutin dengan tujuan menanamkan sikap dan karakter yang baik, penuh kasih, bertanggung jawab, rendah hati, kritis dan sesuai dengan nilai-nilai dan norma lebih khususnya dapat mencerminkan nilai-nilai kristiani dan karakter Yesus Kristus.

Lukas 14:12-14 dan Yohanes 9:1-11 menjadi dasar Firman Tuhan dan materi yang diambil yaitu tentang ‘Remaja dan Disabilitas. Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif sedangkan masa remaja adalah suatu masa yang kompleks, merupakan masa pencarian jati diri, penuh gejolak emosi, baik positif maupun negative. Banyak hal menarik jika mengamati perkembangan usia remaja ini. Mulai dari sifatnya yang ingin mendapatkan perhatian sampai dengan cara bergaul yang tidak jarang dapat merugikan mereka. Namun, hal ini mungkin saja akan berbeda jika menghadapi remaja yang mengalami disabilitas fisik.

Remaja yang terlahir dan bertumbuh dengan tubuh yang sehat sempurna tentu menjadi dambaan setiap insan. Namun ada sebagian diantara mereka yang tidak dapat memperoleh hal itu lantaran memiliki keterbatasan fisik yang tidak dapat dihindari, seperti kecacatan atau kelainan pada fisiknya yang secara umum dikenal sebagai penyandang disabilitas. Mereka adalah bagian dari diri kita yang harus dihargai walaupun dengan segala keterbatasan fisik. Untuk itu perlu sikap peneriamaan yang positif agar kaum disabilitas tidak merasa tersisihkan atau terabaikan. Seperti yang dikatakan dalam Lukas 14:13-14 “… undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang=orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia,…”