Penyuluh Agama Kristen Ajak Anak-Anak Di Lingkungan Gereja Injil Seutuh Internasional Langgur Sikapi Pencemaran Lingkungan Dan Reboisasi

Kristen Berita Satker 26 Mei 2024 129 kali Penyuluh Agama Kristen Ajak Anak-Anak Di Lingkungan Gereja Injil Seutuh Internasional Langgur Sikapi Pencemaran Lingkungan Dan Reboisasi

Langgur – Inmas, (26/05/2024) -Penyuluh Agama Kristen Kantor kementerian Agama Kab. Maluku Tenggara, Wasti Endomina Madubun, S.Th gelar kegiatan Penyuluhan Rohani rutin bagi anak-anak dilingkungan Gereja Injil Seutuh Internasional (GISI) Jemaat Langgur.

Kegiatan Penyuluhan yang dimulai pukul 09.00.30 – 10.30 wit ini, Madubun mengusung tema “Pencemaran Lingkungan Dan Reboisasi” dan dasar pemberitaan kitab Kejadian 2:8-15 dan Kitab Wahyu 7:3 yang dimulai dari pukul 11.30 – 12.30 wit. Tema ini sengaja diangkat untuk dibahas pada pertemuan ini karena diselaraskan dengan tema Hari Ulang Tahun pertama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) yakni “Rawat Bumi Demi Keberlangsungan Hidup Kita Dan Anak Cucu Kita Di Bumi”. Kegiatan ini berlangsung di ruang Sekolah Minggu GISI Langgur yang dihadiri oleh 8 anak pada hari ini, Jumat 03 Mei 2024.

Dalam pemaparan materi penyuluhannya, Madubun menyampaikan bahwa Perintah Allah untuk mengembangkan alam ini merupakan mandat, artinya Tuhan  memberi tugas kepada manusia atas nama Tuhan  untuk mengembangkan alam. Apabila manusia menjalankan tugasnya dengan benar, maka seluruh ciptaan akan berkembang menuju kepada kepenuhannya. Tetapi apabila manusia menjalankan tugasnya dengan salah, maka seluruh ciptaan akan terkena dampaknya. 

Lanjut dikatakan oleh Madubun bahwa Manusia dengan sifat superiornya telah dan terus mengekspliotasikan alam dengan seenaknya sendiri tanpa peduli lingkungan hidupnya. Keprihatinan terhadap lingkungan hidup, terutama diakibatkan karena keseimbangan lingkungan hidup sedang terganggu akibat kepadatan penduduk, pencemaran udara, tanah dan air. Menurut Madubun, hal ini terjadi akibat dari sikap manusia terhadap alam, antara lain, ingin cepat-cepat berhasil dan makmur lalu memaksa kemampuan alam dan sikap/ gaya hidup konsumtif manusia yang serakah, tanpa mau memikirkan hari esok dan mengabaikan kepentingan bersama. Kemudian Madubun menyampaikan beberapa alasan kita harus mengatasi kerusakan lingkungan antara lain : 

Karena Allah telah memberikan mandat kepada kita untuk mengusahakan dan memelihara lingkungan kita, manusia adalah penanggung jawab utama atas ciptaan Allah dan harus dipertanggung jawabkan kepada Allah (Kejadian 1 : 26-28 ; 2 : 15). Kita adalah alat ditangan Allah untuk melaksanakan mandatNya.

Firman Tuhan  bagi kita jangan merusakan alam ciptaan Tuhan  (Wahyu 7 : 3). Karena bumi dan segala isinya empunya Tuhan  (Maz 24 : 1) 

Lingkungan hidup adalah tempat dimana manusia hidup dan berkarya dan melayani. Untuk itu kalau lingkungan ini terancam rusak maka kita yang harus mengatasinya

Madubun menutup materi  penyuluhan ini dengan memberi penekanan terhadap sikap yang perlu diambil oleh anak-anak selaku generasi penerus bahwa menjaga, melestarikan, memlihara, mengusahakan alam adalah  tanggung jawab bersama  sehingga lingkungan tetap menjadi sungguh amat baik seperti awal penciptaannya oleh Allah (Kej 1 : 31).  “Kita harus merasa terpanggil untuk melihat kondisi lingkungan hidup yang semakin kritis dengan terus menerus melakukan aksi-aksi memperlambat laju kerusakan lingkungan hidup baik pada tingkat global regional maupun raional dan lokal yang semuanya dimulai dari lingkungan keluarga dengan jalan : 

Reboisasi / jalur hijau 

Menggunakan secara maksimum sinar matahari sebagai penerang 

Menggunakan ventilasi/ lubang udara sebaik-baiknya hingga penggunaan AC dapat ditekan. 

Menggunakan kertas seefektif mungkin 

Menggunakan kendaraan untuk hal-hal yang perlu untuk mengurangi jumlah pengeluaran toxic dan gas yang berbahaya. 

Tidak ngebut. Mengurangi kecepatan laju kendaraan berarti menghemat bahan bakar dan juga lebih sedikit karbon dioksida yang dikeluarkan.

Memakai tissue yang mudah didaur ulang 

Mengurangi penggunaan platik karena plastik sulit didaur ulang

Membiasakan menggunakan kotak atau wadah yang dapat digunakan kembali atau wadah yang dibawa sendiri untuk tempat makan/ minum 

Menanm pohon dan tanaman disekitar rumah 

Jika puny taman kita kumpulkan sisa-sisa daun-daunan, sisa-sisa buah-buahan dan sayur busuk dan buatlah timbunan kompos. 

Hal ini dilakukan agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga” tutur Madubun.  Kegiatan Penyuluhan Rohani ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup dan melakukan reboisasi, sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan menjaga kelestarian alam.