Penyuluh Agama Islam Kemenag Malra Diberi Penguatan Tentang Konseling dan Bimbingan Spiritual

Bimais Berita Utama 22 Februari 2024 50 kali Penyuluh Agama Islam Kemenag Malra Diberi Penguatan Tentang Konseling dan Bimbingan Spiritual

Langgur-Inmas, 22/02/2024. Penyuluh Agama Islam Kantor Kemenag Maluku Tenggara diberikan penguatan tentang tehnik konesling dan bimbingan spiritual. Hal ini merupakan bagian dari upaya Kemenag Maluku Tenggara melalui Seksi Bimas Islam untuk meningkatkan profesionalitas Penyuluh Agama Islam dalam menghadapi problematika masyarakat khususnya dalam penyelesaian masalah-masalah individual masyarakat di kelompok binaan.

Materi teknik konseling disampaikan oleh salah satu pelaksana Seksi Bimas Islam, Nur Syamsiah Hanubun, S.Pd.I, di Aula Kantor Kemenag Malra, Rabu (21/2/2024).

Acara pembinaan ini diikuti oleh 30 penyuluh agama Islam, baik PNS maupun non-PNS, yang bertugas di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh agama Islam dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat.

Dalam materinya, Nur Syamsiah Hanubun menjelaskan tentang konsep, prinsip, dan teknik konseling dan bimbingan spiritual yang sesuai dengan ajaran Islam. Ia juga memberikan contoh-contoh kasus dan solusi yang dapat dihadapi oleh penyuluh agama Islam dalam menjalankan tugasnya.

“Konseling dan bimbingan spiritual adalah salah satu bentuk dakwah yang dilakukan oleh penyuluh agama Islam untuk membantu masyarakat mengatasi masalah-masalah kehidupan yang berkaitan dengan aspek psikologis, sosial, dan spiritual. Penyuluh agama Islam harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memberikan konseling dan bimbingan spiritual yang efektif, empatik, dan humanis,” ujar Nur Syamsiah.

Selain itu, ia juga memaparkan tentang pemberdayaan masyarakat sebagai proses pembangunan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan potensi dan fasilitas yang ada di lingkungannya. Ia menekankan pentingnya pendidikan berbasis masyarakat sebagai salah satu strategi pemberdayaan masyarakat.

“Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk mengembangkan kualitas manusia melalui realisasi potensi kemampuannya. Pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, di pusat masyarakat, dibangun di atas kekuatan masyarakat, pemenuhan kebutuhan masyarakat, pengelolaan pendidikan ada di tangan masyarakat. Pendidikan ini mengarah pada kemandirian masyarakat dalam mengelola pendidikannya,” tutur Nur Syamsiah.

Ia menambahkan, pemberdayaan masyarakat harus berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Penyuluh agama Islam juga harus mampu mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan, agama, dan budaya dalam memberikan pemberdayaan masyarakat.

Pembinaan penyuluh agama Islam ini merupakan salah satu program rutin yang dilaksanakan oleh Kemenag Maluku Tenggara untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja para penyuluh dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepenyuluhan