Pembinaan Rohani di Kelompok Jerum Yusuf GPI Jalan Suci Langgur oleh Penyuluh Agama Kristen
Langgur (Inmas) – Penyuluh
Agama Kristen, Helena Laipeny, S. Th melakukan bimbingan rohani pada kelompok Jerum
Yusuf GPI Jalan Suci Langgur pada hari Selasa, 23/04/2024.
Jerum sendiri adalah singkatan
dari Jemaat Rumah. Ini adalah kelompok kecil dari Jemaat GPI Jalan Suci yang
dibagi sesui wilayah tinggal masing-masing anggota jemaat. Ada sekitar empat
Jerum yang terbagi dalam wilayah Kabupaten/Kota. Didalam Jerum ada sekitar empat
sampai lima kepala keluarga yang artinya setiap Jerum memiliki kurang lebih sepuluh
sampai lima belas anggota jemaat.
Penyuluh adalah anggota dari kelompok Jerum Yusuf yang
berada di lokasi Langgur-Wearstren. Dalam Ibadah Jerum ini, Penyuluh mengambil
judul sharing Bersukacitalah, Sabarlah, Bertekunlah dengan nats pendukung
Roma 12:12 yang berbunyi demikian “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah
dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.”
Pada nats Firman Tuhan dalam Roma 12:12, Paulus memberikan
nasehat kepada jemaat di Roma agar mereka bersukacita dalam pengharapan. Kata
bersukacita dalam terjemahan aslinya (Yunani) memakai kata khara, kata
kerja dari khaird artinya sukacita yang besar, keadaan gembira sekali. Dalam
gaya penulisan Paulus, kata khara dipakai dalam tiga bentuk yakni
pertama, sukacita dalam kemajuan iman jemaat Kristus. Kedua, sukacita karena
mengalami penderitaan mengikut Kristus. Ketiga, sukacita karena karya Roh
Kudus. Sukacita adalah ciri khas atau karakteristik dari orang percaya. Artinya
bahwa keadaan sukacita orang percaya harusnya tidak tergantung pada keadaan dan
situasi. Sukacita yang tidak hanya mengenai kondisi hati tetapi terlihat
melalui sikap dan perbuatan.
Tidak hanya bersukacita dalam pengharapan tetapi, bertahan
dalam kesesakan. Dalam terjemahan aslinya kata bertahan ini memiliki pengertian
berdiri teguh/tetap tinggal dalam pencobaan. Lebih lanjut Paulus menjelaskan
jemaat harus bertekun dalam doa. Dalam terjemahan aslinya kata bertekun
memiliki arti ‘terus melanjutkan didalam/bersama.’ Artinya bahwa orang percaya
harus memiliki ketahanan iman atau tahan uji terhadap kesesakan maupun pencobaan.
Jadi sikap sebagai orang percaya dalam menghadapi berbagai-bagai macam tekanan
hidup ialah harus mampu mengekspresikan sukacita, tidak hanya itu tetapi
kita pun mampu bertahan dalam kesesakan dan terus konsisten dalam membangun
hubungan dengan Tuhan melalui doa.
Ibadah Jerum ditutup dengan doa dan fellowship
bersama anggota Jemaat. Ini adalah tradisi dimana setelah ibadah maka akan ada
acara fellowship bersama. Tujuannya agar memperat hubungan sesama
anggota jemaat. (HL)