Pembinaan Rohani di Kelompok Jerum Yusuf GPI Jalan Suci Langgur oleh Penyuluh Agama Kristen

Kristen Berita Satker 24 April 2024 98 kali Pembinaan Rohani di Kelompok Jerum Yusuf GPI Jalan Suci Langgur oleh Penyuluh Agama Kristen

Langgur (Inmas) – Penyuluh Agama Kristen, Helena Laipeny, S. Th melakukan bimbingan rohani pada kelompok Jerum Yusuf GPI Jalan Suci Langgur pada hari Selasa, 23/04/2024.

Jerum sendiri adalah singkatan dari Jemaat Rumah. Ini adalah kelompok kecil dari Jemaat GPI Jalan Suci yang dibagi sesui wilayah tinggal masing-masing anggota jemaat. Ada sekitar empat Jerum yang terbagi dalam wilayah Kabupaten/Kota. Didalam Jerum ada sekitar empat sampai lima kepala keluarga yang artinya setiap Jerum memiliki kurang lebih sepuluh sampai lima belas anggota jemaat.

Penyuluh adalah anggota dari kelompok Jerum Yusuf yang berada di lokasi Langgur-Wearstren. Dalam Ibadah Jerum ini, Penyuluh mengambil judul sharing Bersukacitalah, Sabarlah, Bertekunlah dengan nats pendukung Roma 12:12 yang berbunyi demikian “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.”

 

Pada nats Firman Tuhan dalam Roma 12:12, Paulus memberikan nasehat kepada jemaat di Roma agar mereka bersukacita dalam pengharapan. Kata bersukacita dalam terjemahan aslinya (Yunani) memakai kata khara, kata kerja dari khaird artinya sukacita yang besar, keadaan gembira sekali. Dalam gaya penulisan Paulus, kata khara dipakai dalam tiga bentuk yakni pertama, sukacita dalam kemajuan iman jemaat Kristus. Kedua, sukacita karena mengalami penderitaan mengikut Kristus. Ketiga, sukacita karena karya Roh Kudus. Sukacita adalah ciri khas atau karakteristik dari orang percaya. Artinya bahwa keadaan sukacita orang percaya harusnya tidak tergantung pada keadaan dan situasi. Sukacita yang tidak hanya mengenai kondisi hati tetapi terlihat melalui sikap dan perbuatan.

 

Tidak hanya bersukacita dalam pengharapan tetapi, bertahan dalam kesesakan. Dalam terjemahan aslinya kata bertahan ini memiliki pengertian berdiri teguh/tetap tinggal dalam pencobaan. Lebih lanjut Paulus menjelaskan jemaat harus bertekun dalam doa. Dalam terjemahan aslinya kata bertekun memiliki arti ‘terus melanjutkan didalam/bersama.’ Artinya bahwa orang percaya harus memiliki ketahanan iman atau tahan uji terhadap kesesakan maupun pencobaan. Jadi sikap sebagai orang percaya dalam menghadapi berbagai-bagai macam tekanan hidup ialah harus mampu mengekspresikan sukacita, tidak hanya itu tetapi kita pun mampu bertahan dalam kesesakan dan terus konsisten dalam membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa.

 

Ibadah Jerum ditutup dengan doa dan fellowship bersama anggota Jemaat. Ini adalah tradisi dimana setelah ibadah maka akan ada acara fellowship bersama. Tujuannya agar memperat hubungan sesama anggota jemaat. (HL)