Maknai Cerita Tokoh Alkitab, Penyuluh Agama Kristen Ajak Kelompok Binaan Mandiri Agar Miliki Sikap Pengampunan Kepada Sesama
Langgur, Inmas, 05/09/2024. Penyuluh Agama Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tenggara, Helena Laipeny, S. Th mengajak anggota kelompok binaan agar miliki sikap pengampunan kepada sesama. Hal ini sampaikannya pada kegiatan bimbingan rohani di kelompok mandiri pada hari Kamis, 05/09/2024.
Kelompok binaan mandiri yang sudah dibentuk oleh Penyuluh Agama sejak tahun 2022 ini beralamat di Pokarina Lingkungan Johanes Custres. Pembinaan rohani rutin yang dilaksanakan setiap hari Kamis, selalu dinanti oleh anak-anak. Mereka selalu antusias ditengah waktu bermain mereka untuk dibimbing oleh Penyuluh.
Laipeny dalam bimbingannya kepada anak-anak menyuguhkan cerita tokoh Alkitab dengan nats pembimbing dari Kitab Hakim-Hakim 11:40. Topik tersebut mengisahkan tentang Yefta, seorang anak yang terlahir dari rahim wanita tuna susila. Ayah Yefta adalah Gilead, menikah lagi dan memiliki beberapa anak sehingga ketika besar Yefta ditolak oleh saudara-saudaranya sehingga ia meninggalkan rumah dan bergabung dengan para petualang dan merampok bersama-sama dengan mereka.
“Seperti Yefta mampu mengampuni saudara-saudaranya bahkan memberikan bantuan kepada mereka saat mereka meminta bantuan kepada Yefta, demikian juga kita. Kita harus mampu mengampuni saudara, orang tua, teman atau siapapun yang pernah mengecewakan, melukai, dan menolak kita. Tuhan Yesus kehendaki agar kita mampu berdamai dengan semua orang.” Tutur Laipeny dalam bimbingannya.
Bimbingan rohani ini diharapkan dapat membantu orang tua, guru, dan guru Sekolah Minggu untuk membantu perkembangan mental dan karakter anak-anak sebab merekalah generasi penerus bangsa. (HL)