Jiefard Stanley Betaubun, S. Th, Mengajarkan Seni Musik Ukulele kepada Anak-Anak di Desa Wab sebagai Wujud Pengembangan Potensi Diri

Kristen Berita Satker 19 September 2024 36 kali Jiefard Stanley Betaubun, S. Th, Mengajarkan Seni Musik Ukulele kepada Anak-Anak di Desa Wab sebagai Wujud Pengembangan Potensi Diri Betaubun sedang mengajarkan ketrampilan bermain musik Ukulele kepada anak-anak

Langgur, Inmas, 19/09/2024 – Jiefard Stanley Betaubun, S. Th, Penyuluh Agama Kristen dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tenggara, mengadakan kegiatan pengajaran seni musik ukulele kepada anak-anak di Desa Wab pada hari Rabu, 18 September 2024.

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan potensi diri anak-anak desa sekaligus mengisi waktu luang mereka dengan aktivitas yang positif dan bermanfaat.

Dalam kegiatan tersebut, Betaubun tidak hanya mengajarkan cara bermain ukulele, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya musik sebagai salah satu media untuk mengekspresikan diri dan mengasah kreativitas. Dengan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak terlihat antusias mengikuti setiap instruksi dan latihan yang diberikan.

“Musik adalah bahasa universal yang dapat menyatukan kita, dan dengan belajar alat musik seperti ukulele, anak-anak dapat menemukan cara baru untuk mengekspresikan perasaan mereka, sekaligus membangun kepercayaan diri,” ujar Betaubun. Ia juga menekankan bahwa pengembangan potensi diri melalui seni dan budaya merupakan bagian penting dari pembinaan karakter generasi muda.

Selain pengajaran ukulele, Betaubun juga menyampaikan pesan-pesan moral dan ajaran agama yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai pelatihan musik, tetapi juga sebagai sarana pembinaan spiritual yang mendalam.

Kegiatan pengajaran ukulele ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut serta dalam mengembangkan potensi generasi muda melalui seni dan budaya. Betaubun berharap, melalui kegiatan seperti ini, anak-anak di Maluku Tenggara dapat tumbuh menjadi individu yang kreatif, berkarakter, dan berprestasi. (HL)