Aksi Nekat Tim Safari Ramadhan Memanjat Konstruksi Jembatan hingga Mencoba Naik Ember untuk Menyeberangi Teluk Tetoat

Fatmawatty Dewi Tukloy Berita Utama 18 Maret 2024 276 kali Aksi Nekat Tim Safari Ramadhan Memanjat Konstruksi Jembatan hingga Mencoba Naik Ember untuk Menyeberangi Teluk Tetoat Tim Safari Ramadhan

Langgur 18/3/2024 - Tim Safari Ramadan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tenggara yang terdiri dari, Kasubbag Tata Usaha, Kepala Penyelenggara Haji, Kepala KUA Kei Kecil dan 3 orang pendamping, memiliki cerita unik saat menjalankan tugasnya menyiarkan pesan-pesan ajaran agama Islam kepada masyarakat di kecamatan Hoat Sorbay. Jumat, 15/3/2024. Mereka terbilang nekat memanjat konstruksi jembatan yang tingginya tak kurang dari 20 meter demi bisa pulang ke rumah masing-masing.

Dalam perjalanannya menuju Desa Tetoat, tim harus melewati Teluk Tetoat yang jaraknya tidak seberapa jauh. Perkiraan lebar jarak antara bibir pantai di teluk hanya sekitar 50 meter. 

Saat hendak melakukan perjalanan kembali ke rumah masing-masing tim harus kembali melewati teluk Tetoat, namun sayangnya perahu yang biasanya mengangkut warga tidak ada yang beroperasi karena sudah larut malam. Selain itu juga karena cuaca di malam itu sangak buruk.
Sementara jembatan penghubung antara Desa Tetoat dengan desa Dian Pulau lainnya sedang dalam proses pembangunan, lantai jembatannya belum tersambung. 
"Karena jembatannya belum tersambung, tim harus mencari cara lain untuk menyeberang," kata Ketua Tim Safari Ramadan, HI Muhammad Yusri Bau, SHI., M.Si, dalam keterangan tertulis, Jumat (16/3/2024).

Tim pun mencoba berbagai cara untuk menyeberang teluk. Awalnya, mereka mencoba menghubungi warga sekitar namun banyak perahu mereka sudah di dorong ke area daratan karena cuaca laut sedang berombak.

Malam sekakin larut, solusi penyebrangan belum juga ada jalan keluar. Sempat terbesit di antara mereka untuk menyeberang dengan menggunakan ember sampah yang banyak terletak di pinggir jalan dengan skenario satu orang anggota tim masuk ke dalam ember, sementara anggota tim lainnya menarik ember dengan tali, Namun tentunya aksi ini sangat berbahaya. 

"Tim pun akhirnya memutuskan untuk memanjat konstruksi jembatan yang sedang diperbaiki," kata Yusri. 
Satu persatu mereka memanjat konstruksi jembatan, berjalan kaki di atas rangka besi jembatan dan berpegangan pada besi-besi konstruksi. Perjalanan itu sangat berbahaya, karena rangka besi sempit dan licin. 
"Tapi, alhamdulillah tim berhasil menyebrang dan mencapai desa Dianpulau dengan selamat," kata Yusri. 
Kemudian tim mrlanjutkan perjalanan ke rumah masing-masing
Yusri berharap, kisah unik Tim Safari Ramadan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk tetap semangat menyiarkan pesan-pesan Agama Islam, terutama di bulan Ramadan, selain itu kisah ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dengan semangat kebersamaan dan kerja sama, kita dapat mengatasi segala kesulitan," kata Yusri


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin